Suara.Tuan Potret
-
- Fiction
“Tidak semua hal terjadi seperti maumu, tidak semua hal untuk kau genggam. Yuk coba lagi, masih banyak kesempatan untuk tumbuh menjadi versi terbaikmu”
-
Racikan Takdir Semesta
“Semesta itu adil. Pun jika belum masuk akal hari ini, lusa atau entah hari apa. Keadilan semesta akan datang, mengetuk pintu rumah kita, dengan membawa hal-hal yang tidak pernah kita perkirakan, sebelumya”
Semesta membuat racikan takdir yang berbeda-beda, pada tiap-tiap manusia.
Pengisi Suara : Caca
Penulis : Waras Hati
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/potret1/message -
Ziarah Rindu di Hari Raya
Di Hari Raya, aku lebih memilih untuk berziarah rindu di hadapan kaleng kudapan kesukaan seseorang yang kini tak lagi bisa ku sentuh dan lihat.
Aku lebih memilih menebar bunga di tempat-tempat yang dulunya ada ceritaku dengannya.
Di kursi kayu tempat aku duduk dengannya, mau pun di ruang-ruang yang masih penuh aroma keberadaannya.
Suara: Tuan
Penulis: Waras Hati
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/potret1/message -
Eps - Untuk Ikhlasmu
Eps - Untuk Ikhlasmu
Untuk apa pun yang pergi
Untuk apa pun yang hilang
Untuk apa pun yang dicuri
Untuk apa pun yang digagalkan
Untuk apa pun yang rampas
Untuk apa pun yang diambil
Tanpa kesiapan kita
Tanpa persetujuan kita
Ikhlaskan bagaimana pun caranya
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/potret1/message -
Eps 21 - Perlawanan Terhadap Diri Sendiri
Eps 21 - Perlawanan Terhadap Diri Sendiri
Nanti, setelah kau lelah menghadapi perlawan hidup yang kau buat sendiri. Sempatkan untuk menemui dirimu sendiri, dan dengar apa yang dia katakan.
Aku sudah pernah membuat rencana ku sendiri. Didalamnya terdapat kata lawan yang begitu banyak.
Apapun yang aku tidak suka, ku lawan.
Apapun yang aku inginkan, Aku akan persiapkan perlawanan untuk mendapatkannya.
Hampir semua hal, sudah pernah aku lawan.
Pengisi Suara: Tuan
Penulis: Waras Hati
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/potret1/message -
Eps 20 - Cerita Sahur
Eps 20 - Cerita Sahur
Tuhan, pagi ini rasanya sangat berbeda. Entah aku harus menyambut bulan baik ini dengan perasaan yang seperti apa?
Bahagia kah? Senang kah? atau lagi-lagi harus ku awali dengan sebuah tangis dan ingatan yang terluka.
Entah, makanan macam apa yang harus aku santap. sementara semua makanan rasanya sangat hambar di pandanganku.
Bukankah, sahur harusnya dilewati dengan penuh kegembiraan dan kesyukuran.
Tapi, satu-satunya kegembiraan dan kesyukuran yang aku miliki, adalah kenangan terakhir sahur di ruang tengah dengan keluarga yang utuh. dan ruang, telah mencuri itu.
Bukankah, sahur harusnya dilewati dengan makan secukupnya.
Tapi, satu-satunya rasa cukup yang aku miliki, adalah kenangan terakhir saat menemani Ibu yang terburu-buru memasak hidangan sahur, sembari menunggu Ayah membangungkan adik-adikku serta mendengar celoteh adik-adikku yang kebingungan memilih mana makanan yang akan disantap terlebih dahulu. dan waktu, juga sudah mencuri itu.
Tuhan, bukankah bulan baik tidak hanya berbaik hati pada kebaikan. Juga pada ingatan baik seorang anak yang sedang menahan rindu sesak di dadanya.
Tuhan, bukankah bulan baik tidak hanya berbaik hati pada kebaikan.Bukan pada rasa sakit seorang anak yang tak bisa menikmati sahur pertama dengan keluarganya.
Tuhan, bukankah bulan baik tidak hanya berbaik hati pada kebaikan. Bukan pada hati kecil seorang ibu atau ayah yang takut bila saat sahur hari ini tak cukup makanan untuk di makan.
Bukan aku ingin berkeluh, aku mensyukuri segala nikmatmu. Aku menerimanya, bagaimana pun aku sadar semua cerita sahur itu telah berakhir. kita hanya bisa menerimanya, dan berharap ada kabar baik yang sempat tertunda bisa datang tepat waktu di bulan baik ini.
Pesanku, untuk siapapun yang punya cerita sahur dengan keluarga yang utuh. pun hanya dengan segelas air putih dan dengan tiga potong telur kecil, bersyukurlah.
Terimalah dengan kelapangan dadamu seluas-luasnya. karena itu jauh lebih dari manis dan jauh lebih dari cukup.
Pengisi Suara: Suara Tuan
Penulis: Suara Tuan
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/potret1/message -
Eps 19 - Ilalang dan Kegelapan
Eps 19 - Ilalang dan Kegelapan
Menghinjau, ibarat ilalang di padang rumput
rinduku telah tumbuh subur
tak bertuan namun terus tersirami
kefanaan macam apa yang sedang kurawat
ilalang dan kegelapan
rinduku terus hadir saat sunyi gelap malam menjemput
hening dan suara jangkrik
adalah harmoni di antara tangis dan doa
bukankah ditinggalkan harusnya telah menjadi kerelaan bagi hati
mengiringi yang pergi dengan berjuta rasa berbalut duka
aku telah banyak menjumpai kehilangan
tetapi kerelaanku terhadapmu
menjadikan itu seperti kemalangan bagiku
yang tiada mengenal waktu hanya untuk meratapi luka dan kecewa
tentang pergimu tanpa wujud maaf
Pengisi Suara : Tuan
Penulis : Tuan
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/potret1/message